Buku Buku

Bukuuuu. Kenapa sih judul kali ini itu?
Ya, betul sekali. Kita mau ngomongin kupu-kupu yang kakinya berbuku-buku, yang bulunya indah, kupingnya kecil, imut, dan suka mengeong~ (ITU KUCIIING)
Oh? itu kucing ya? Jadi kupu-kupu yang gimana dong???
Oke, fokus. Jadi gue mau ngomongin 2 novel yang barusan gue baca neh. Awalnya sih gue pengen baca cuma gara-gara penasaran kenapa Tere Liye bisa terkenal, eh malah (kayaknya sih) gue ketagihan. Baru 2 yang udah dibaca, nanti kalo ada lagi bakal di share deh :3 Kali ini satu aja dulu ya

1. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pokoknya novel yang bikin pengetiknya males saat nulis judul ini mempunyai alur yang... agak mudah ditebak. Eh atau gara-gara gue sebelumnya udah baca RESENSI nya ya ._. Yang jelas alur novel ini bikin geregetan, pengen bunuh Bang Tere.
Ceritanya tentang Tania, yang hidup dalam kesusahan bersama Dede, adiknya dan ibunya. Setiap hari Tania dan Dede ngamen dari satu bus ke bus lainnya. Selama 3 tahun menjalaninya, sampai mereka bertemu dengan seseorang. Seseorang yang membuat hidup mereka ke depannya menjadi lebih baik lagi.
Dan... dan... ah, sebenarnya ini gak bisa dituliskan dengan kata-kata (bilang aja lo gak bisa nulis -_-). Yang jelas, Tania suka sama Danar (penolongnya itu). Namun beda umur yang jauuuh (14 tahun gilaa) membuat Tania hanya memendam perasaannya.
endingnya jelek sih, benci banget sama endingnya.
"...orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta."
Baca deh, jleb banget kan? Galau galau sanaa :p

Tunggu post selanjutnya~

0 komentar:

Posting Komentar